Kalau fokus untuk Web Developer, ada banyak tools AI yang bisa membantu di berbagai aspek: dari coding, debugging, testing, sampai integrasi ke aplikasi web. Berikut daftar yang umum dipakai:
1. AI untuk Coding & Productivity
- GitHub Copilot → auto-complete dan generate kode dari prompt.
- Tabnine → AI code completion untuk banyak bahasa.
- Codeium → alternatif Copilot, gratis dengan dukungan multi-bahasa.
- ChatGPT / OpenAI API → tanya-jawab coding, generate snippet, refactor kode.
2. AI untuk Testing & Debugging
- CodiumAI → generate test case otomatis dari kode.
- Testim (AI-powered testing) → membuat automated test dengan AI.
- DeepCode (by Snyk) → AI code review & bug detection.
3. AI untuk Frontend Development
- Uizard / Galileo AI → convert desain (Figma/sketsa) ke kode React/HTML/CSS.
- Locofy.ai → generate code dari Figma ke Next.js/React/HTML.
- Polarr Copilot → membantu styling (CSS) berbasis prompt.
4. AI untuk Backend & API
- LangChain → integrasi LLM ke dalam aplikasi (chatbot, AI agent).
- OpenAI Function Calling → API AI yang bisa dipanggil dari backend.
- Kong AI Gateway (OSS plugin) → integrasi LLM via API Gateway.
5. AI untuk Database & Query
- Text-to-SQL tools (misal: Dataherald, AI2SQL) → menulis query SQL cukup dengan bahasa natural.
- Prisma + LLM → generate schema/model otomatis.
6. AI untuk Deployment & Monitoring
- Akkio → AI untuk prediksi data tanpa ML coding.
- Arize AI → observability untuk model AI.
- Datadog AI → monitoring web app dengan anomaly detection.
Jadi, kalau kamu web developer fullstack, biasanya yang paling berguna:
- Frontend → Uizard, Locofy, Galileo AI.
- Backend → LangChain, OpenAI API, AI Gateway.
- Coding asisten → GitHub Copilot, Codeium, Tabnine.
